TY - JOUR AU - I Kariyana PY - 2017/09/29 Y2 - 2024/03/28 TI - ANALISIS DAMPAK KENAIKAN BBM TERHADAP TARIF ANGKUTAN UMUM JF - Jurnal Teknik Gradien JA - Teknik_Gradien VL - 9 IS - 2 SE - Articles DO - UR - https://ojs.unr.ac.id/index.php/teknikgradien/article/view/75 AB - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), sangat menentukan besarnya tarif pada angkutan umum, BBM juga merupakan urat nadi dari transportasi, Tahun lalu harga minyak berkisar pada angka USD 80/barrel. Sementara tahun ini harga minyak naik drastis pada tingkat USD 130/barrel. Oleh sebab itu pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM dengan menaikkan Harga BBM dalam negeri dan pada tanggal 24 mei 2008 yaitu dari Rp.4500 menjadi 6000. Tentunya dengan naiknya harga BBM sangat berpengaruh dengan tariff angkutan umum, dimana para operator pasti akan menyesuaikan kenaikan harga BBM dengan tarif, karena sudah pasti para regulator tidak mau rugi .Tapi disisi lain para operator dihadapkan pada suatu pilihan yang sulit dimana tanpa menaikkan tarif saja pengguna jasa angkutan umum sangat sedikit, apalagi dengan menaikkan tarif angkutan umum. Berkenaan dengan uraian diatas, penulis melakukan analisis untuk mengetahui tarif atau sewa yang layak yang harus di bayar penumpang, sebelum dan sesudah harga BBM naik. Total Biaya Operasi Kendaraan (BOK) per bus per tahun yang di dapat dari hasil perhitungan untuk trayek Ubung-Tegal adalah sebesar = Rp. 4.822,54 /km. Tarif yang dihasilkan berdasarkan perhitungan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) adalah Rp. 2.450 / penumpang, dengan perhitungan jumlah penumpang 100%penuh. Dari hasil wawancara tarif yang berlaku untuk trayek Ubung-Tegal adalah Rp. 3.000, sehingga usaha angkutan umum penumpang dalam kota cukup menjanjikan, tapi masalah yang ada di lapangan adalah memenuhi tingkat isian ideal tersebut. Pada kondisi saat ini di Kota Denpasar, khususnya pada Trayek Ubung-Tegal , tingkat isian riil adalah berkisar antara 3-5 penumpang atau 36 %, kondisi ini sangat jauh dari tingkat isian ideal. Jadi dengan kondisi seperti itu kelangsungan dari microbus tersebut sangat sulit dipertahankan dan lama kelamaan semua angkot akan gulung tikar seandainya tidak ada tindakan dari instansi terkait. Komponen biaya langsung yang sangat berpengaruh adalah biaya penyusutan kendaraan, biaya buga modal, gaji sopir, bahan bakar dan biaya tak langsung. ER -