PERENCANAAN FASILITAS SISI UDARA UNTUK PELAYANAN PENERBANGAN BISNIS BANDAR UDARA LETKOL WISNU BALI
Abstract
peningkatan jumlah pergerakan yang signifikan seperti jumlah pesawat udara, penumpang dan kargo. Namun demikian, perluasan atau perpanjangan runway maupun apron yang ada tidak memungkinkan karena bandara tersebut dekat dengan kawasan padat penduduk dan lingkungan perairan. Selain itu, jadwal penerbangan juga terganggu akibat adanya delay di apron yang mengakibatkan pesawat yang baru tiba harus mengantri di taxiway atau holding di udara akibat antrian penggunaan runway. Mengingat pengembangan Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak memungkinkan, maka untuk mengatasi kepadatan lalulintas penerbangan Bandara I Gusti Ngurah Rai tersebut, perlu ada alternatif lain yaitu dengan memanfaatkan Bandara Letkol Wisnu sebagai bandar udara khusus untuk pesawat kategori nonkomersial. Dalam proses perencanaan, metodologi yang digunakan adalah metode observasi, studi pustaka, wawancara dan perhitungan. Adapun data- data yang dibutuhkan adalah data survey lingkungan bandara, airport information publicer dan annual departure. Dari perhitungan analisis dengan metode peramalan regresi dan analisis jumlah kebutuhan parking stand didapatkan hasil pergerakan pesawat sejumlah 3 pergerakan/jam, sehingga dibutuhkan 18 parking stand disertai 3 taxiway. Panjang runway yang dibutuhkan adalah 2340 meter dan tebal perkerasan flexible terhadap pesawat kritis (PCN ≥ ACN) total adalah 96,5 cm. Hasil perencanaan ketebalan perkerasan tersebut selanjutnya digunakan untuk tebal perkerasan pada masing-masing fasilitas sisi udara.