EKSPLORASI FOTOGRAFI ARSITEKTUR SEBAGAI KARYA SENI
Abstract
Fotografi bermula dari merekam suatu realitas ke dalam media penyimpan seakurat mungkin. Sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, fotografi juga berkembang, antara lain menjadi media ekspresi seni, termasuk juga dalam fotografi arsitektur. Menurut Tedy (2014: 2), fotografi arsitektur adalah fotografi dengan subjek utama bangunan, elemen arsitektur atau struktur bangunan yang dikemas secara estetis. Objek utama dalam fotografi arsitektur adalah eksterior, interior, detail dan cityscape (wajah kota). Untuk menjadikan fotografi arsitektur sebagai sebuah karya seni, Menurut Wibowo (2015), ia harus mengandung aspek ide, teknik dan pesan. Estetikanya muncul dari ketiga hal tersebut.
Untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam serta menggali potensi dan kiat-kiat menjadikan fotografi arsitektur sebagai karya seni, dilakukan analisis terhadap beberapa karya fotografi arsitektur yang ditujukan untuk seni. Dari pembahasan tersebut disimpulkan , bahwa sebagai suatu karya seni, unsur kreativitas merupakan bagian yang terpenting selain persyaratan-persyaratan umum yang sudah disebutkan terdahulu. Eksplorasi berbagai komposisi, sudut pemotretan, efek distorsi, refleksi, pemilihan warna dan setting kamera, memasukkan unsur-unsur non arsitektural serta sentuhan personal mampu menjadikan fotografi arsitektur sebagai karya seni. Termasuk di dalam kreativitas itu adalah sentuhan personal yang membuat suatu karya menjadi unik dan menarik.