PENGARUH PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG TERHADAP BIAYA PELAKSANAAN

Studi kasus : Proyek Pembangunan Gedung Lt. III SDN 7 Sesetan

  • I Komang Alit Astrawan Putra Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Ngurah Rai
  • Ida Bagus Gede Indramanik Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Ngurah Rai
  • I Made Sedana Yasa Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Ngurah Rai
Keywords: Crash program, kegiatan kritis, slope, lembur

Abstract

Suatu proyek dikatakan berhasil jika dapat diselesaikan sesuai biaya, mutu dan waktu yang telah ditetapkan. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan pengelolaan proyek yang baik sehingga segala hambatan yang timbul dalam pelaksanaan proyek segera dapat diantisipasi.  Pekerjaan pembangunan proyek gedung Lt. III SDN 7 Sesetan mengalami beberapa kendala yang menyebabkan terjadinya keterlambatan progress sebesar –4,65% pada minggu ke-15. Angka tersebut sudah mendekati -5% yang merupakan batas maksimum keterlambatan proyek yang tertera pada kontrak kerja. Melihat hal tersebut, perlu dilaksanakan pengelolaan proyek untuk mengantisipasi keterlambatan progress pekerjaan yang lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh crash program terhadap biaya total pelaksanaan, serta selisih biaya yang diakibatkannya

Penelitian ini menggunakan metode crash program untuk mempercepat progress proyek. progress proyek dipercepat melalui paenamban jam kerja lembur pada kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis serta kegiatan-kegiatan yang memiliki slope yang terkecil agar biaya crash program tidak menambah biaya proyek secara signifikan. 

Hasil analisa pada proyek kasus menunjukkan bahwa pelaksanaan crash program dapat berpengaruh terhadap biaya total penyelesaian proyek. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan biaya total proyek sebesar Rp.22.347.485,32, dari total biaya Rp.2.370.528.391,01 menjadi Rp. 2.392.875.876,33. Hasil ini juga memperlihatkan bahwa kontraktor harus mengeluarkan tambahan biaya proyek sebesar Rp.22.347.485,32. Sedangkan apabila tidak melaksanakan crash program, maka proyek akan mengalami peningkatan biaya sebesar Rp. 25.889.690,86, dari biaya total Rp.2.370.528.391,01 menjadi Rp.2.396.418.081,87. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan crash program pada proyek kasus membutuhkan biaya lebih sedikit dari pada tidak melaksanakan crash program. Hal ini juga menunjukkan bahwa crash program dapat dilaksanakan untuk menghindari kerugian biaya yang lebih besar dan menghindari track record yang kurang baik bagi kontraktor akibat penyelesaian proyek yang  terlambat.

Published
2020-04-01
How to Cite
Astrawan Putra, I. K., Indramanik, I. B., & Sedana Yasa, I. M. (2020). PENGARUH PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG TERHADAP BIAYA PELAKSANAAN. Jurnal Teknik Gradien, 12(1), 40-54. https://doi.org/10.47329/teknikgradien.v12i1.446
Section
Articles
Abstract viewed = 478 times
PENGARUH PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG TERHADAP BIAYA PELAKSANAAN.pdf downloaded = 244 times