PENERAPAN TEMA ARSITEKTUR HIBRID PADA FASAD HOTEL THE STONES, KUTA, KABUPATEN BADUNG
Abstract
Keterbukaan informasi termasuk di bidang arsitektur membuat pilihan ekspresi arsitektur semakin beragam, termasuk di Bali yang dikenal dengan keindahan arsitekturnya. Salah satunya adalah penerapan Arsitektur Hibrid yang memberi peluang penggabungan beberapa tipologi arsitektur yang berbeda (oposisi binari) dengan salah satu menjadi bagian yang dominan (Ningsar dan Erdiono, 2012). Arsitektur Hibrid, khususnya pada bangunan-bangunan publik yang bersifat komersil tampak bermunculan di sentra-sentra wisata di Bali termasuk di Kuta, Kabupaten Badung. Penelitian ini mengkaji fasad salah satu bangunan publik yang menerapkan Arsitektur Hibrid, yaitu bangunan Hotel The Stones di Kuta. Kajian difokuskan pada fasad bangunan, yaitu wajah bangunan yang terlihat dari luar dengan pertimbangan fasad itulah yang umumnya membentuk citra bangunan. Penelitian ini memakai metoda deskripsi kualitatif berdasarkan data-data primer yang diperoleh dari observasi secara langsung di lapangan dan dilengkapi data-data sekunder. Data-data yang didapat dianalisis, kemudian dilakukan interpretasi dan akhirnya dirumuskan kesimpulan. Dari penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa fasad bangunan Hotel The Stones menampakkan ciri Arsitektur Hibrid dengan dominasi gaya Arsitektur Kontemporer. Walau pun candi bentar dan bale bengong bisa dengan mudah dikenali sebagai elemen Arsitektur Tradisional Balimemberi kesan, kehadirannya terkesan seperti “hiasan” karena kurang didukung oleh elemen-elemen arsitektur yang lain untuk memberi kesan Arsitektur Hibrid yang lebih kuat.