ANALISIS LIMBAH BENDA UJI BETON UNTUK MENSUBSTITUSI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON
Abstract
Limbah benda uji beton setelah dilakukan pengujian selanjutnya ditumpuk dan dibuang. Untuk kapasitas yang besar akan menimbulkan masalah karena memerlukan areal penampungan yang luas dan jika langsung dibuang ke tanah akan mengurangi kesuburan tanah dan merusak ekosistem. Secara visual fisik material penyusun beton dan padatan limbah benda uji masih bagus dan diperlukan kajian agar bias dimanfaatkan kembali sebagai campuran beton.
Penelitian ini dilakukan dengan membuat sampel benda uji dengan mutu beton rencanaf’c=22 MPa dengan variasi kandungan agregat kasar limbah benda uji beton sebanyak 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% terhadap berat agregat kasar yang dibutuhkan.Rancangan campuran (mix design) beton mengunakan SNI 03–2834-2000. Sampel benda uji dibuat berbentuk silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm, disiapkan 3 buah sampel untuk setiap variasi campuran dan diuji pada umur 14 dan 28 hari. Semen portland yang digunakan adalah Tipe PCC Merk Tiga Roda dengan konposisi senyawa kimia mendekati Semen Tipe I. Agegrat kasar dan halus dari batuan alami Gunung Agung serta air bersih dari PDAM Kota Denpasar.
Hasil penelitian menghasilkan kuat tekan tertinggi dicapai saat substitusi agregat limbah benda uji beton sebanyak 25% dari berat total agregat kasar yang diperlukan yaitu 25.76 MPa pada umur 14 hari dan 29.82 MPa pada umur 28 hari. Kuat tekan terendah ditunjukkan saat substitusi agregat limbah beton sebanyak 100%, dengan kuat tekan sebesar 22.36 dan 26.61 MPa masing-masing saat benda uji berumur 14 dan 28 hari. Hasil pengujian kuat tarik belah menunjukkan nilai tertinggi yang dicapai yaitu saat substitusi agregat limbah beton sebanyak 25% terhadap berat agregat kasar yang diperlukan, dimana saatbenda uji berumur 14 dan 28 hari, kuat tarik belah mencapai 2.57 dan 2.97 MPa. Nilai kuat tarik belah terendah ditunjukkan saat substitusi agregat limbah beton sebanyak 100% terhadap berat kebutuhan agregat kasar sebesar 2.24 dan 2.67 MPa untuk masing-masing benda uji berumur umur 14 dan 28 hari.