PENERAPAN TEMA NEO VERNAKULAR PADA WAJAH BANGUNAN GEDUNG UTAMA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BALI
Abstract
Arsitektur Neo Vernakular adalah salah satu paham atau aliran yang berkembang pada era Post-Modern, yaitu aliran arsitektur yang muncul pada pertengahan tahun 1960-an. Post-Modern lahir disebabkan pada era modern timbul protes dari para arsitek terhadap pola-pola yang berkesan monoton (bangunan berbentuk kotak-kotak). Sedangkan gaya Arsitektur Tradisional Bali adalah corak penampilan arsitektur yang dapat memberikan citra/nuansa arsitektur berlandaskan budaya Bali yang dijiwai oleh agama Hindu melalui penerapan berbagai prinsip bentuk yang mengandung identitas maupun nilai-nilai arsitektur. Pengaplikasian Arsitektur Neo Vernakular pada gedung-gedung modern di Bali seperti pada perkantoran tidak terlepas dari usaha untuk menjaga arsitektur lokal agar tidak tergerus oleh jaman dan hilang terlupakan di masa mendatang. Penelitian ini mengambil kasus bangunan Gedung Utama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bali sebagai objek yang diteliti yang mengadaptasikan bentuk Arsitektur Tradisional Bali di masa kini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Dari pengamatan terhadap wajah bangunan Gedung Utama DPRD Provinsi Bali, disimpulkan bahwa secara umum kriteria, ciri dan prinsip tema Arsitektur Neo Vernakular terlihat cukup jelas pada wajah bangunannya. Usaha memberikan nilai kebaruan terutama terlihat dari reinterpretasi terhadap bentuk-bentuk detail, hiasan, prinsip struktur dan ornamen serta pemakaian beton ekspos bersanding dengan bahan-bahan lokal. Bentuk dasar bangunan persegi yang sangat kuat dan dominan merupakan unsur yang paling tidak berubah dari bentuk aslinya, yang mungkin bisa disebutkan sebagai unsur yang melemahkan kesan Neo Vernakular pada bangunan ini. Demikian juga pertimbangan masa depan tampak tidak digarap.