PUSAT REKREASI DI KABUPATEN TABANAN
Abstract
Bali sebagai destinasi pariwisata memiliki beragam tempat tujuan rekreasi mulai dari pantai, alam pedesaan sampai pegunungan. Tujuan rekreasi dengan mengandalkan pesona keindahan alam yang alami menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan hiburan, atau rekreasi. Rekreasi yang berasal dari bahasa Latinre-creare secara harfiah berarti membuat ulang, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani. Selain itu rekreasi juga memberi dampak positif terhadap kesehatan, dapat mengatasi tingkat stres berlebih yang ditimbulkan oleh rutinitas sehari – hari.
Pusat rekreasi mempunyai pengertiansebagai suatu tempat yang dirancang secara sengaja sebagaiwadah penampung berbagai bentuk kegiatan rekreasi dengan penyediaan berbagai wahana kreatif maupun rekreatif serta fasilitas penunjang kegiatan sebagai upaya mempermudah pengunjung seperti fasilitas umum berupa ATM, toilet, food court, maupun suvenir dan lain sebagainya. Pusat rekreasi juga dapat berarti sebagai penggabungan atau pengelompokan dari berbagai wahana hiburan kedalam satu kawasan, sehingga waktu yang diperlukan masyarakat menjadi lebih efektif dengan hanya berkunjung ke satu tempat untuk mendapatkan banyak pilihan rekreasi yang bahkan bisa menghabiskan waktu sehari penuh.
Konsep dasar dalam perancangan pusat rekreasi ini adalah kreatif dan rekreatif.Dari pendekatan konsep dasar maka ditentukan tema rancangan untuk pengadaan Pusat Rekreasi di Kabupaten Tabanan ini adalah arsitektur Neo Vernakular. Dalam hal ini mengacu terhadap konsep arsitektur tradisional Bali yang memiliki konsep dasar dalam menyusun tata ruangnya seperti orientasi kosmologi atau dikenal dengan Sanga Mandala, keseimbangan/kesesuaian kosmologi dengan istilah manik ring cecupu, hirarki ruang yang terdiri dari tri loka dan tri angga dan dimensi tradisional Bali yang didasarkan pada proporsi dan skala manusia.