ANALISA SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK RENOVASI CLUB BALI MIRAGE RESORT DI TANJUNG BENOA NUSA DUA BALI
Abstract
Proyek konstruksi terdiri dari berbagai aktifitas yang didalamnya melibatkan banyak pihak. Hal tersebut menuntut adanya kondisi lingkungan kerja yang baik dan sehat untuk mewujudkan proyek konstruksi tersebut. Namun hal tersebut kadangkala sulit terwujud jika tidak adanya perhatian dan kesadaran dari para pihak yang terlibat. Data dari Jamsostek menunjukkan bahwa kasus kecelakaan kerja di Indonesia, walaupun fluktuatif ternyata pada periode 2011 mengalami pelonjakan hampir dua kali lipat dibandingkan data tahun 2010 yakni dari 47.919 kasus menjadi 86.000 kasus. Hal ini cerminan dari adanya kegagalan Sistem Pertahanan Keselamatan Kerja (SPKK).
Pada proyek renovasi Club Bali Mirage Resort Nusa Dua penelitian difokuskan untuk mengetahui gambaran bagaimana Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dilaksanakan, yang meliputi komitmen dan kebijakan perusahaan terhadap K3, perencanaan K3, pelaksanaan K3, pengukuran dan evaluasi mengenai K3, dan tinjauan ulang K3. Data dikumpulkan dengan cara kuesioner dan wawancara. Adapun sampel yang digunakan sebagai responden yaitu karyawan dan tenaga kerja, yang terdiri dari 19 orang karyawan dan 60 orang tenaga kerja. Data dianalisis menggunakan metode mode (terbanyak) atau skoring.
Hasil penelitian SMK3 pada proyek renovasi Club Bali Mirage Resort Nusa Dua memperlihatkan bahwa SMK3 yang ada dilokasi proyek telah sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP) perusahaan, namun dalam hal penyediaan petunjuk-petunjuk K3 masih kurang disediakan oleh personil K3 serta kurang diperhatikan keberadaannya oleh karyawan. Walaupun dinyatakan telah sesuai dengan SOP yang ada, rataan hitungan skor menunjukkan nilai 64.06, yang berarti bahwa SMK3 pada proyek renovasi Club Bali Mirage Resort berdasarkan tabel klasifikasi keberhasilan Sistem Manajemen K3 adalah masih kurang baik.