HARMONISASI TRADISI MEPERAS SENTANA DALAM PERSIDANGAN PERMOHONAN PENGANGKATAN ANAK DI PENGADILAN NEGERI DENPASAR

  • NI LUH GEDE YOGI ARTHANI Universitas Mahasaraswati
  • Ni Komang Ratih Kumala Dewi Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati
  • Anak Agung Adi Lestari Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati
  • Ni Nyoman Candra Dita Sari Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati
  • Ni Made Santi Adnyadewi 5Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati
Keywords: Child adoption, Maperas sentana, Balinese customary

Abstract

Adoption is a solution for couples unable to have children. In Bali, adoption involves a traditional ceremony known as meperas sentana, which holds spiritual and social significance under Balinese customary law. This study aims to analyze the reasons behind the performance of the meperas sentana ceremony prior to the child adoption process in the Denpasar District Court, examining both customary and formal legal aspects. The findings reveal that 52% of respondents understand adoption according to Balinese customary law, while 68% are familiar with adoption under national law. The varying levels of understanding highlight the need for increased socialization of both legal systems. This study provides insights into the importance of balancing the preservation of local traditions with compliance with national law in child adoption practices in Bali.

References

BUKU :
Ali, A. (2009). Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence): Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence). Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
Arief, B. N. (2016). "Kedudukan Anak Angkat dalam Hukum Adat dan Hukum Nasional." Jurnal Hukum dan Pembangunan,
Atmaja, G. P. (2014). Hukum Adat Bali: Perspektif dalam Sistem Kekerabatan Patrilineal. Denpasar: Udayana University Press,
Boedi, H. (2011). Hukum Adat Indonesia: Sejarah, Pengertian, dan Perkembangannya. Jakarta: Rajawali Press, .
Faisal, S. (2010). Metodologi Penelitian Hukum: Pendekatan Filosofis dan Empiris. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, .
Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures: Selected Essays. New York: Basic Books,
Gunawan, M. (2012). Sistem Pewarisan dalam Hukum Adat Bali. Surabaya: Airlangga University Press,
JURNAL :
Mardiansyah, D. (2019). "Aspek Spiritual dalam Pengangkatan Anak Menurut Hukum Adat di Indonesia." Jurnal Spiritualitas dan Hukum Adat, 6(1), hlm. 24–38.
Pradipta, N. (2021). "Kajian Yuridis tentang Pengangkatan Anak Menurut Hukum Adat Bali." Jurnal Hukum dan Kebudayaan Indonesia, 10(2), hlm. 132–145.
Setiawan, B. (2020). "Analisis Hukum Pengangkatan Anak di Indonesia: Perspektif Sosial dan Budaya." Jurnal Sosial Humaniora, 11(2), hlm. 233–250.
Wahyuni, N. (2017). "Pengangkatan Anak dalam Perspektif Hukum Nasional dan Adat Bali." Jurnal Hukum dan Budaya, 8(1), hlm. 45–58.
Widjaya, G. (2018). "Dinamika Pewarisan dalam Sistem Kekerabatan Patrilineal Bali." Jurnal Antropologi Indonesia, 39(1), hlm. 76–85.
PERATURAN PERUNDANG-UYNDANGAN:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak
Published
2025-01-07
Abstract viewed = 17 times
HARMONISASI TRADISI MEPERAS SENTANA DALAM PERSIDANGAN PERMOHONAN PENGANGKATAN ANAK DI PENGADILAN NEGERI DENPASAR downloaded = 9 times